Selasa, 15 Januari 2013

Amin Ya Allah


Dari seorang teman...

aku butuh lelaki yg lebih banyak menjawab ketika ku bertanya, bahkan menjelaskan sebelum aku melihat,,

aku butuh lelaki yang siap mendengarkan ketika ku berkeluh kesah, ketika ku bercerita, tanpa harus menuntut tuk aku yg mendengarkannya terlebih dahulu

aku butuh lelaki yang mengerti diriku lebih baik daripada daripada ia bertanya tentangku,,

Aku butuh lelaki yang peka, tanpa perlu aku menunjukan lebih,,

aku butuh lelaki yang siap memelukku sebelum aku bersandar,,

aku butuh lelaki yang menggenggam erat tanganku dan menenangkanku sebelum aku berkata takut,,

aku butuh lelaki yang menyayangiku tulus, tanpa perlu menuntutku memberikan kasih sayang terlebih dahulu,,

aku butuh lelaki yang lebih tegar dari keluh kesahnya dan memintaku berada disampingnya,,

aku butuh lelaki ketika ku tersenyum, dia membalas senyum penuh kelegaan karena menandakan aku baik baik saja,,

aku butuh lelaki yang menjaga air mataku sebelum jatuh,,

aku butuh lelaki yang takkan membiarkanku merasa sendiri dan cemas,,

aku butuh lelaki yang membuatku nyaman dalam keadaan sesulit apapun,,

aku butuh lelaki yang menjanjikan sesuatu tuk buatku tenang, dan berusaha keras membuktikannya,,

aku butuh lelaki yang hadirnya buatku tenang dan bahagia,,

aku butuh lelaki yang amarahnya buatku sadar betapa ia menyayangiku,,

aku butuh lelaki yang cintanya tak mau tersaingi oleh besarnya cintaku,,

aku butuh lelaki yang senantiasa mendampingiku, tak peduli saat ku jatuh ataupun naik, ia tetap ada untukku,,

aku butuh lelaki yang ucapannya akan tetap selalu kuingat dan kurindukan saat aku tak disampingnya,,

aku butuh lelaki yang sayangnya semakin melembutkan hatiku,,

aku butuh lelaki yang berucap kata tuk hapuskan beban ku dan bertanggung jawab atas diriku sepenuhnya,,

aku butuh lelaki yang memberi sebelum dan tanpa perlu aku meminta, aku butuh lelaki yang takkan lepas perhatiannya walau jauh atau dekat, tanpa atau tiada aku berkabar,,

"dan aku bisa menjadi lebih dari apa yang telah aku inginkan darimu"

bukanlah keinginan dari kesempurnaan, namun kesederhanaan cara mencintai

kamu

Terima kasih Tuhan karena telah mempertemukan aku dengannya

bertemu dengan orang yang bisa membangunkanku dari mimpi yang tak berujung
dengan dia yang mampu menjadikanku lebih dewasa
orang yang mampu melindungi ku dari semua rasa takut ku
orang yang memberiku kepastian di tengah semua kebimbanganku,,,

karena dengan mengenal dia aku tahu bagaimana rasanya tertawa lepas tanpa beban dipundakku
karena dengan mengenal dia aku bisa menahan semua amarah yg menjolak
karena dengan mengenal dia aku bisa merasakan cemburu...

dia yang selalu berada disisiku meski aku tak pernah melihatnya
menjadikanku seorang yg bisa menghargai diriku sendiri
menjadikanku lebih istimewa di hadapan semua orang

karena dengan mengenal dia aku bisa  menangis bahagia
karena dengan mengenal dia bisa tersenyum dalam diam
dan hanya dengan dia, aku menjadi diriku sendiri tanpa tuntutan menjadi lebih istimewa
dan hanya membayangkannya aku bisa membuat semua catatan ini

di bulan yang penuh hikmah ini hamba memohon padamu ya Rabb
Panjangkanlah jodoh hamba dengannya
Amin

MPS Kuantitatif "PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KINERJA PELAYANAN BEASISWA PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) DI UNTIRTA"



PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KINERJA PELAYANAN BEASISWA PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) DI UNTIRTA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPS Kuantitatif












Oleh :
Ai Istiqomah (6661100689)
VA Ilmu Administrasi Negara


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.                                
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Kuantitatif ini walaupun masih jauh dari sempurna.  Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia, hukum, transparansi, korupsi, civil society, good corporate governance, perdagangan bebas, pasar terbuka, dan lain sebagainya menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan tidak ingin diasingkan dari pergaulan dunia.
Oleh karena itu, persoalan-persoalan manusia senantiasa berkembang dan ruwet, maka persoalan-persoalan organisasi dan khususnya persoalan pelayanan public  semakin hari semakin berkembang pula. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini adalah pekerjaan yang belum selesai, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan mendatang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Wassalamualaikum wr. wb

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah fenomena dimana negara-negara di dunia secara langsung maupun tidak langsung mengharapkan terjadinya sebuah interaksi antar masyarakat yang jauh lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. Di dalam format ini, proses interaksi dan komunikasi antar negara-negara di dunia akan lebih intens di bandingkan dengan apa yang selama ini pernah terjadi. Adalah suatu kenyataan bahwa globalisasi telah membuka isolasi batasan antar negara yang selama ini berlaku, terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum-akibat sedemikian cepat dan akuratnya informasi mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia, hukum, transparansi, korupsi, civil society, good corporate governance, perdagangan bebas, pasar terbuka, dan lain sebagainya menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan tidak ingin diasingkan dari pergaulan dunia. Dalam format ini, pemerintah harus mengadakan reposisi terhadap peranannya didalam sebuah negara, dari yang besifat internal dan fokus terhadap kebutuhan dalam negeri, menjadi lebih berorientasikepada eksternal dan fokus kepada bagaimana memposisikan masyarakat dan negaranya didalam sebuah pergaulan global. Jika dahulu didalam sebuah negara kekuasaan lebih berpusat pada sisi pemerintahan (supply side), maka saat ini bergeser kearah masyarakat (demand side), sehingga tuntunan masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya semakin tinggi (karena untuk dapat bergaul dengan mudah dan efektif dengan masyarakat negara lain,masyarakat disebuah negara harus memiliki sebuah lingkungan yang kondusif – dimana hal ini merupakan tanggung jawab pemerintah). (Indrajit, 2006 : 7)
Pelayanan bisa dikatakan baik apabila memenuhi kepuasan pelanggan yang terdiri dari keamanan, kejelasan, keterbukaan, keandalan, dan indicator-indikator lain yang memenuhi kualitas pelayanan public. Kualitas pelayanan public didasarkan juga dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan public.
Setiap individu memiliki pemikiran dan pandangan tersendiri mengenai baik atau tidaknya suatu pelayanan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa tanggapan dari masing-masing individu pengguna pelayanan public tersebut.
Pelayanan beasiswa merupakan pelayanan public yang diberikan oleh pihak universitas kepada mahasiswa yang berprestasi khususnya beasiswa perusahaan gas Negara (PGN). Dalam penyaluran beasiswa yang diberikan oleh Perusahaan Gas Negara universitas memberikan pelayanan kepada mahasiswa untuk menyalurkan dan menyeleksi para pendaftar beasiswa tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam praktek pelayanan beasiswa PGN tersebut terdapat beberapa penyimpangan dalam pelaksanaannya, diantaranya:
1.      Tidak adanya keterbukaan dan kejelasan mengenai penerimaan dan proses seleksi beasiswa perusahaan gas Negara. Kualitas pelayanan public harus memenuhi indicator ketebukaan serta kejelasan kepada para individu pengguna pelayanan tersebut. Namun dalam kenyataannya banyak mahasiswa UNTIRTA yang bahkan tidak mengetahui beasiswa perusahaan gas negara serta tidak mengetahui proses seleksi beasiswa tersebut.
2.      Kurangnya sosialisasi penerimaan beasiswa perusahaan gas negara. Ini diketahui ketika tiba-tiba sudah ada pengumuman penerima beasiswa PGN dengan minimnya informasi mengenai waktu pendaftaran beasiswa PGN.
3.      Pegawai pemberi pelayanan beasiswa yng kurang ramah terhadap para pendaftar beasiswa perusahaan gas negara. Sehingga membuat para pendaftar ragu dan takut untuk menanyakan informasi mengenai beasiswa perusahaan gas negara.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan sebelumnya, diperoleh informasi bahwa permasalahan yang timbul terkait dengan pelayanan adalah sebagai berikut :
1)      Kurangnya keterbukaan dan kejelasan yang diberikan oleh pemberi pelayanan beasiswa PGN dalam memberikan informasi beasiswa tersebut
2)      Kurangnya sosialisasi mengenai waktu dan criteria penerimaan beasiswa perusahaan gas negar
3)      Pemberi pelayanan beasiswa PGN yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan
4)      Belum benar-benar tersalurkannya beasiswa tersebut kepada mahasiswa

1.3  Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah, peneliti dalam penelitian ini membatasi maslah pada Persepsi Mahasiswa Terhadap Kinerja Pelayanan Beasiswa Perusahaan Gas Negara di UNTIRTA.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sebelumnya telah dipaparkan, maka sebagai rumusan masalah yng akan dikaji adalah sebagai berikut :
1)      Bagaimanakah kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di UNTIRTA?

1.4  Tujuan Penelitian
1)      Untuk mengetahui kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di UNTIRTA
2)      Untuk mengetahui apakah penyaluran beasiswa PGN di UNTIRTA sudah tepat atau tidak
3)      Memenuhi tugas MPS Kuantitatif


1.5  Manfaat Penelitan
1.5.1     Akademik
1.      Untuk memberi pengetahuan baru bagi para mahasiswa. Sekaligus menambah perbendaharaan data bagi kampus UNTIRTA
2.      Menambah wawasan peneliti terhadap masalah yang di teliti
3.      Sebagai salah satu pemikiran dan penggambaran aplikasi pelayanan beasiswa PGN di UNTIRTA
1.5.2     Praktis
1.      Untuk memberikan suatu tambahan informasi dan gambaran tentang kinerja pelayanan beasiswa PGN di UNTIRTA
2.      Menjadi salah satu bahan atau rujukan bagi penelitian sejenis khususnya di lingkungan mahasiswa di masa depan.
3.      Hasil penelitian ini di harapkan dapat bergua sebagai bahan masukan dan referensi bagi para mahasiswa

















BAB II
DESKRIPSI TEORI PENELITIAN

2.1.1 Definisi Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melakui alat penerima yaitu alat indera. Alat indera merupakan penghubung ntara individu dengan dunia luarnya (Branca, 1964; Woodwort dan Marquis, 1957 dalam Walgito, 1999; Psikologi Sosial). Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu (Walgito, 1999; Psikologi Sosial).
Menurut Duncan (Thoha, 2009:142) persepsi itu dapat dirumuskan dengan berbagai cara, tetapi dalam ilmu perilaku khususnya psikologi, istilah ini dipergunakan untuk mengartikan perbuatan yang lebih dari sekedar mendengarkan, melihat atau merasakan.
Miftah Thoha (2003:140) dimana persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini melalui penglihatan, pengindraan, perasaan dan penciuman.
Stephen Robbins dalam Pujaatmaka dan Mollan (2003:160) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh oleh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan pesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Menurut Thoha (2009:142), pada hakekatnya persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat pengelihatan, pendengaran, penghayatan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.
Menurut Rakhmat (2004:81), persepsi sosial kini memiliki konotasi baru sebagai proses mempersepsi objek-objek dan peristiwa sosial. Persepsi terhadap objek manusia (bukan benda), menggunakan istilah persepsi interpersonal, sementra persepsi pada objek selain manusia disebut persepsi objek.
2.1.2        Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang antara lain (Thoha, 2009:147-148).:
1.      Psikologi, dimana seseorang terhadap sesuatu akan sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2.      Famili, pengaruh yang paling besar terhadap persepsi diantaranya family, dimana pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya.
3.      Kebudayaan, kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor kuat dalam mempengaruhi nilai, sikap, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan didunia ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Walgito (1995:22) yakni faktor eksternal dan faktor internal.
1.      Faktor Internal
Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman diri serta keadaan individu pada waktu tertentu.
2.      Faktor Eksternal
Faktor ini digunakanuntk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan,intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsangan ajan turut menentukan didasari atau tidaknya rangsangan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi (Robbins, 2003:160-163) :
1.      Pelaku Persepsi
Bila seseorang memandang pada suatu obyek dan mencoba menafsirkanapa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari perilaku persepsi individu tersebut. Diantara karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi antara lain:
a.       Sikap. Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan yang bersangkutan.
b.      Kebutuhan. Kebutuhan yang tidak dipuaskan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.
c.       Kepentingan atau minat. Kepentingan individual yang berbeda, apa yang dicatat satu orang dalam situasi dapat berbeda dengan apa yang dipersepsikan oleh orang lain.
2.      Target
Karakteristik-karakteristik dari target yang akan diamati akan mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Karakteristik-karakteristik yang dimaksud antara lain (Robbins, 2003:160-163) :
a.       Gerakan (Moving). Gerak yang cepat untuk menstimuli munculnya persepsi lebih efektif, dibandingkan gerakan yang lamban.
b.      Bunyi. Orang yang keras suaranya akan lebih memperhatikan dalam suatu kelompok, daripada yang pendiam.
c.       Ukuran. Ukuran akan mempengaruhi persepsi seseorang.
3.      Situasi
Unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi, antara lain (Robbins, 2003:160-163):
a.       Waktu adalah obyek atau peristiwa itu dilihat dalam waktu bersamaan dan mempengaruhi perhatian.
b.      Keadaan atau tempat kerja. Lingkungan kerja yang kondusif akan mempengaruhi terhadap persepsi. Karena berhubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, organisasi atau masyarakat.
c.       Keadaan sosial. Dimana suatu obyek atau peristiwa yang sama dengan situasi sosial yang berbesa dapat menghasilkan persepsi yang berbeda-beda.
2.1.3        Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Walgito (2004: 89-90) agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, adanya faktor-faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu sebagai berikut:
a.       Adanya obyek atau stimulus yang dipersepsikan (fisik).
b.      Adanya alat indera, syaraf, dan pusat susunan saraf untuk menerima stimulus (fisiologis).
c.       Adanya perhatian yang merupakam langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis).
2.1.4        Definisi Kinerja

Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. (Pasolong, 2010 :175)
Menurut Rue and Byars dalam Pasolong (2010 : 175)  mengatakan bahwa kinerja adalah sebagai tingkat pencapaian hasil.
Menurut Interplan dalam Pasolong (2010 : 175)  kinerja adalah berkaitan dengan operasi, aktivitas, program, dan misi organisasi.
Murphy and Cleveland dalam Pasolong (2010 : 175) mengatakan bahwa kinerja adalah kualitas perilaku yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara merumuskan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.

2.1.5        Definisi Kinerja Organisasi

Menurut Atmosudirdjo dalam Pasolong (2010 : 176) mengemukakan bahwa kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif.
Menurut Chaizi Nasucha dalam Pasolong (2010 : 177)  kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif.
Menurut Pasolong (2010 : 177), elemen kinerja organisasi adalah sebagai berikut :
1.      Hasil kerja dicapai secara individual atau secara institusi, yang berarti kinerja tersebut adalah hasil akhir yang diperoleh secara sendiri-sendiri atau kelompok.
2.      Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang dan tanggungjawab, yang berarti orang atau lembaga diberikan hak atau kekuasaan untuk ditindak lanjuti, sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan baik.
3.      Pekerjaan haruslah dilakukan secara legal, yang berarti dalm melaksanakan tugas individu atau lembaga tentu saja harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
4.      Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau etika, artinya selain mengikuti aturan yang tlah ditetapkan, tentu saja pekerjaan tersebut haruslah sesuai moral dan etika yang berlaku umum.
2.1.6        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Pasolong (2010 : 186) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)      Kemampuan
Pada dasarnya menurut Robbins dalam Pasolong (2010 : 186)   adalah suatu kapasistas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari dua segi :
a.       Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental
b.      Kemampuan fisik, yaitu kempuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan
2)      Kemauan
Kemauan atau motivasi menurut Robbins dalam Pasolong (2010 : 187)  adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi.
3)      Energy
Energy menurut Jordan E. Ayan dalam Pasolong (2010 : 187)  adalah pemercik api yang menyalakan jiwa. Tanpa adanya energy psikis dan energy fisik  yang mencukupi, perbuatan kreatif pegawai terhambat.
4)      Teknologi
Teknologi menurut Gibson dkk dalam Pasolong (2010 : 188), adalah tindakan fisik dan mental oleh seseorang untuk mengubah bentuk atau isi dari objek atau ide. Jadi teknologi dapat dikatakan sebagai “tindakan yang dikerjakan oleh individu atau suatu objek dengan atau tanpa bantuan alat atau alat mekanikal, atau membuat beberapa perubahan terhadap objek tersebut.
5)      Kompensasi
Menurut Pasolong (2010 : 188) Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa atas kinerja dan bermanfaat baginya.
6)      Kejelasan Tujuan
Menurut Pasolong,  kejelasan tujuan meupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian kinerja. Oleh karena itu pegawai yang tidak mengetahui dengan jelas tujuan pekerjaan yang hendak dicapai, maka tujuan yang tercapai tidak efesien dan atau kurang efektif.
7)      Keamanan
Keamanan pekerjaan menurut Geeorge Strauss & Leonard Sayles dalam Pasolong (2010 : 189)   adalah sebuah kebutuhan manusia yang fundamental, karena pada umumnya orang menyatakan lebih penting keamanan pekerjaan daripada gaji atau kenaikan pangkat.

2.1.7        Definisi Pelayanan
Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Monir dalam Pasolong (2010 : 128) menyatakan bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993), mengemukakan bahwa pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.


2.1.8        Definisi Pelayanan Publik
Pelayanan public menurut Sinambela dalam Pasolong (2010 : 128) adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Definisi pelayanan public menurut Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanan oleh penyelenggara pelayanan public sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Kepmen PAN Nomor 58 Tahun 2002 mengelompokkan tiga jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta BUMN/BUMD.  Pengelompokan  jenis pelayanan yang dihasilkan, yaitu :
1.      Jenis pelayanan administratif, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya sertifikat, ijin-ijin, rekomendasi, keterangan dan lain-lain.
2.      Jenis pelayanan barang, adalah pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengelolaan bahan berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada konsumen langsung dalam suatu system. Secara keseluruhan kegiatan tersebut menghasilkan produk akhir berwujud benda atau dianggap benda yang memberikan nilai tambah secara langsung bagi penggunanya. Misalnya jenis pelayanan listrik, pelayanan air bersih, pelayanan telepon.
3.      Jenis pelayanan jasa, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana serta penunjangnya. Pengoperasiannya berdasarkan suatu system pengoperasian tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pelayanan angkutan darat, laut, udara, pelayanan kesehatan, perbankan, pos dan pelayanan pemadam kebakaran.

2.1.10 Definisi Kualitas

Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative karena bersifat abstrak, kualitas dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu hal terhadap persyaratan atau spesifikasinya.bila persyaratan atau spesifikasi itu terpenuhi berarti kualitas sesuatu hal yang dimaksud dapat dikatakan baik, sebaliknya jika persyaratan tidak terpenuhi maka dapat dikatakan tidak baik. (Pasolong, 2010 : 132)
Menurut Fandy Tjiptono dalam Pasolong (2010:132) kualitas adalah:
1)      Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan
2)      Kecocokan pemakaian
3)      Perbaikan dan penyempurnaan keberlanjutan
4)      Bebas dari kerusakan
5)      Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
6)      Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal
7)      Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan

2.1.11    Definisi Pelayanan yang Berkualitas

Menurut Osborn, Gebler. Serta Bloom dalam Pasolong (2010 : 133) pelayanan yang berkualitas memiliki cirri-ciri seperti tidak procedural, terdistribusi dan terdesentralisasi, serta berorientasi kepada pelanggan.
Menurut Kasmir dalam Pasolong (2010 : 133) mengatakan bahwa pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang ditentukan.


2.2         
Identifikasi Masalah:
1)      Kurangnya keterbukaan dan kejelasan yang diberikan oleh pemberi pelayanan beasiswa PGN dalam memberikan informasi beasiswa tersebut
2)      Kurangnya sosialisasi mengenai waktu dan criteria penerimaan beasiswa perusahaan gas negar
3)      Pemberi pelayanan beasiswa PGN yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan
4)      Belum benar-benar tersalurkannya beasiswa tersebut kepada mahasiswa

Kerangka Berpikir









 

Kasmir :
“Pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang ditentukan”.

Mengetahui kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di UNTIRTA

 












2.3          Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam rumusan masalah. Adanya hipotesis ditujukan untuk menjawab pertanyaan secara tentative. Rumusan masalah di atas adalah deskriptif maka hipotesisnya pun berbentuk deskriptif. Untuk memberikan arahan dalam penelitian ini, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis Nol (Ho) :
·         Ho : kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di Untirta rendah, sama dengan 65%.
Hipotesis Alternatif (Ha) :
·         Ha : kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di untirta tinggi, lebih dari 65%




















BAB III
METODE PENELITIAN



3.1  Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan focus administrasi pelayanan public. Dalam metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, artinya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable yang satu dengan variable lain.
Pemilihan metode ini dilatarbelakangi atas pertimbangan, bahwa penelitian difokuskan untuk mengetahui fakta-fakta, gejala-gejala atau fenomena-fenomena tertentu serta menggambarkan proses atau peristiwa yang ada pada masa sekarang.
3.2  Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1        Populasi Penelitian
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan penelitian selalu dihadapkan dengan yang dinamakan objek yang diteliti, baik berupa manusia, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi yang dihubungkan dengan permasalahan peneliti.
Dalam penelitian ini pula biasanya peneliti dapat menjadikan seluruh unit untuk dijadikan objek dalam penelitian dan ada pula yang hanya menjadikan sebagian unit saja untuk dijadikan objek dalam penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan yang logis. Dalam kaitannya dengan objek penelitian Sugiyono (2009:55) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi  permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kualitas kinerja pelayanan Beasiswa Perusahaan Gas Negara (PGN).
Atas dasar permasalahan tersebut dan jenis instrument pengumpulan data yang dipergunakan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah, manusia yaitu para mahasiswa UNTIRTA baik Reguler maupun Nonreguler tanpa Fakultas Tehnik dan S2 sejumlah 10.010 orang.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No
Fakultas
Jumlah
1
Hukum
981 orang
2
Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4.010
3
Pertanian
1.071
4
Ekonomi
2.581
5
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1.418
Total
10.010

3.2.2        Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi ang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili karakteristik/sifat yang dimiliki oleh populasi tersebut. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 : 56) bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Sampel dalam penelitian diambil dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya dalam penelitian. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian diberlakukan bermacam-macam tehnik pengambilan sampel (tehnik sampling).  Sampling adalah pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi sehingga dihasilkan sampel yang mewakili populasi yang dimaksudkan.
Penelitian ini menggunakan rumus Yamane adalah sebagai berikut :
             

Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang 5%
dari rumus tersebut dapat ditentukan jumlah sampel dalam penelitian sebagai berikut:
           
                
              
             = 384,63 (dibulatkan menjadi 385)
Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 385 responden

3.3  Tehnik Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang relevan dari suatu subjek penelitian dan didukung oleh seperangkat instrument pengumpulan data yang relevan. Berikut langkah-langkah proses pengumpulan data dalam penelitian ini :
3.3.1        Menentukan Alat Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tehnik komunikasi secara tidak langsung. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik. Adapun dalam hal ini, peneliti menggunakan angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian, dengan jenis angket tertutup.
Seperti yang telah diungkapkan bahwa peneliti menggunakan angket tertutup. Yang merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dari pertanyaan atau pernyataan yang diajukan oleh peneliti dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (). Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi subjek penelitian (responden) atau hal lainnya yang diketahui berkaitan dengan kualitas pelayanan beasiswa PGN.
Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup dengan menyediakan alternative jawaban yang sudah disajikan oleh peneliti.
3.3.2        Menyusun Alat Pengumpulan Data
Dalam menyusun alat pengumpul data/instrument, peneliti melakukan langkah-langkah sebgai berikut :
a.       Menentukan indicator yang penting untuk diteliti dan berkaitan dengan variable dalam penelitian yaitu kualitas pelayanan beasiswa PGN
b.      Mengidentifikasi sub-variabel dan masing-masing variable penelitian yang berlandaskan pada teori-teori yang telah dikemukakan pada Bab II
c.       Mengidentifikasikan sub-sub variable dari sub variable yang telah ditetapkan
d.      Menyusun kisi-kisi instrument
e.       Membuat daftar pertanyaan dari tiap-tiap variable dengan disertai alternative jawaban
f.       Menetapkan criteria bobot untuk setiap alternative jawaban
Table 3.2
Kriteria Alternatif Jawaban Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
BOBOT
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1




3.4  Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, dimana pendekatan deskriptif hanya digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendesktiptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
Setelah data selesai diolah, maka tahap selanjutnya adalah analisis data, analisis data merupakan upaya peneliti untuk menyederhanakan dan menyajikan dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti, sehingga dapat mudah dipahami dan interpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam metode analisis yang digunakan oleh peneliti adalah dengan metode kuantitatif. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh reponden atau sumber data lain terkumpul.
3.5  Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian meliputi :
a.          Tempat penelitian
 Adapun tempat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
b.         Waktu Penelitian
 Adapun waktu penelitian sebagai berikut:

No
Kegiatan
Bulan
september
oktober
november
desember
Minggu ke
Minggu ke
Minggu ke
Minggu ke
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Observasi awal
















2.
Uji kuesioner
















3.
Penyusunan bab 1-3
















4.
Bimbingan
















5.
Pengumpulan Data
















6.
Penyusunan laporan akhir























































BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1  Deskripsi Wilayah Penelitian
4.1.1. Profil UNTIRTA
Universitas TIrtayasa Banten merupakan penggabungan dari STIH, STT dan STKIP didasarkan pada SK Mendikbud RI Nomor : 0596/0/1984, tanggal 28 November 1984, ditingkatkan statusnya, sehingga menjadi Fakultas Hukum, Fakultas Tehnik, dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Selanjutnya dengan SK Mendikbud RI Nomor ; 0597/0/1984, tanggal 28 November 1984, ketiga Fakultas tersebut ditetapkan sebagai status terdaftar. Untirta berkembang dengan berdirinya Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi secara berturut-turut dengan SK Mendikbud RI Nomor : 0123/0/1989, tanggal 8 Maret 1989, dan Nomor : 0331/0/1989, tanggal 30 Mei 1989, masing-masing dengan status terdaftar. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluar Kepres RI Nomor : 130/1999 tentang Persiapan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Dan pada tanggal 19 Maret 2001 keluar Keputusan Presiden RI Nomor : 32 tanggal 19 Maret 2001, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Tahun 2002 Untirta menambah satu Fakultas, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan dua program studi, yakni Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
Dewasa ini Universitas Sultan Ageng TIrtayasa telah merencanakan dan mengembangkan sejumlah pendidikan akademik dengan jenjang yang lebih tinggi dan berbentuk sebagai embrio Pascasarjana serta Program Studi Kelautan & Perikanan. Adapun program Pascasarjana yang akan di kembangkan meliputi:
1.         Teknologi Pembelajaran (TPM)
2.         Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI)
3.         Ilmu Hukum
4.            Ilmu Ekonomi
4.1.2        Visi dan Misi UNTIRA
a.       Visi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Terwujudnya “Universitas terbaik yang memiliki, kemandirian, kreativitas, inovasi, unggul dan kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pengabdian kepada masyarakat”.
b.      Misi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1.      Meningkatkan kuallitas dosen dan tenaga kependidikan lainnya dalam melaksanakan berbagai program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
2.      Membangun dan mengembangkan jejaring kerja (networking) untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
3.      Membangun dan mengembangkan system manajemen mutu manuju efesiensi dan profesionalitas.
4.      Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini dan mendatang.
5.      Mengembangkan system teknologi informasi (STI) yang dapat memacu terwujudnya perguruan tinggi yang unggul, mandiri, kreatif, inovatif, dan kompetitif.
6.      Meningkatkan tanggungjawab social Untirta bersama Pemerintah daerah membawa modernisasi dan memelihara nilai luhur (Banten)
4.1.3        Tujuan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
a.       Menyiapkan dan menghasilkan tenaga ahli yang berkemampuan akademik, profesi dan/atau vokasi yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, kompetitif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia.
b.      Mengembangkan Untirta sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk kemaslahatan umat manusia.
4.1.4        Fakultas dan Program Studi
No
Fakultas
Jurusan/Program studi
Jenjang
1
Fakultas Hukum
Ilmu Hukum
S1
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Luas Sekolah (PLS)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksatrasia)
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Matematika
Pendidikan Biologi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK)
S1

S1
S1
S1
S1
S1
D2
3
Fakultas Tehnik
Tehnik Industri
Tehnik Metalurgi
Tehnik Kimia
Tehnik Elektro
Tehnik Mesin
Tehnik Sipil
S1
S1
S1
S1
S1
S1
4
Fakultas Pertanian
Agribisnis
Agroekoteknologi
Perikanan
S1
S1
S1
5
Fakultas Ekonomi
Manajemen
Akuntansi
Ekonomi Pembangunan
Manajemen Pemasaran
Akuntansi
S1
S1
S1
D3
D3
6
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
S1
S1




1
Pascasarjana
Teknologi Pembelajaran (TPM)
Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI)
S2
S2

4.2  Hasil Penelitian
Beasiswa Perusahaan Gas Negara merupakan Beasiswa yang diberikan Perusahaan Gas Negara bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di bidang pendidikan. Pemberian beasiswa sendiri merupakan kerja sama PGN dengan berbagai perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Pertama, pihak perguruan  tinggi merekomendasikan mahasiswa calon penerima beasiswa ke PGN. Berikutnya PGN bersama KSE turut menyeleksi calon penerima beasiswa tersebut.
4.2.1        Kriteria dan Persyaratan Permohonan Beasiswa PGN
a.       Kriteria pemohon: 
1)         Berasal dari keluarga kurang mampu
2)         Dari semua fakultas dengan jenjang studi S1
3)         Mahasiswa angkatan tahun 2011/2012 terdaftar pada semester ganjil tahun  2011/2012
4)         IP Semester minimal 3,00 dan IPK minimal 3,00
b.      Adapun persyaratan yang harus dilampirkan adalah sbb:
1)      Formulir Permohonan Beasiswa
2)      Fotokopi Gama Card
3)      Surat keterangan belum menerima (tidak sedang menerima) beasiswa lain diketahui Wakil Dekan yang membidangi Kemahasiswaan Fakultas
4)      KHS semester genap tahun 2011/2012 dan Transkrip Nilai terakhir
5)      Surat penghasilan orangtua atau surat keterangan kurang mampu dari instansi (pejabat) berwenang
6)      Kartu Keluarga
7)      Rekening listrik bulan terakhir
4.2.2        Uji Validitas
Dalam penelitian ini hal yang pertama dilakukan adalah uji validitas instrumen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kecermatan dan ketepatan dalam mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.  Kevaliditasan dapat menunjukan bahwa instrument mampu mengukur varabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat keseuaian antara konsep dengan hasil pengukuran.
Berikut ini adalah hasil uji validitas penelitian mengenai persepsi mahasiswa terhadap kinerja pelayanan beasiswa PGN:


TOTAL
KETERANGAN
Q1 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.414**
000
385
VALID
Q2 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.596**
000
385
VALID
Q3 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.481**
000
385
VALID
Q4 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.709**
000
385
VALID
Q5 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.753**
000
385
VALID
Q6 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.516**
000
385
VALID
Q7 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.648**
000
385
VALID
Q8 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.346**
000
385
VALID
Q9 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.338**
000
385
VALID
Q10 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.714**
000
385
VALID
Q11 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.575**
.000
385
VALID
Q12 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.745**
.000
385
VALID
Q13 Pearson Correlation
      Sig. (2-tailed)
      N
.525**
.000
385
VALID
TOTAL
1

385
VALID

4.2.3        Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan kemampuan instrument untuk digunakan sebagai alat ukur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tanggapan responden terhadap instrument tersebut sudah konsisten atau belum, serta menguji konsisten antar item-item suatu tes. Apakah terhadap responden yang sama, item yang satu menunjukan hasil ukur yang sama dengan item lainnya atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap kinerja pelayanan beasiswa PGN.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.740
14


4.2.4        Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan sebelum pengujian hipotesis deskriptif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui distribusi data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Berikut ini adalah data hasil uji normalitas dalam penelitian ini :

Descriptive Statistics

N
Skewness
Kurtosis
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
TOTAL
385
1.369
.124
4.358
.248
Valid N (listwise)
385





a.       Nilai Skewness adalah sebesar 1.369 yang berarti lebih besar dari nihil (0), artinya data penelitian ini cenderung berdistribusi tidak normal
b.      Normalitas juga dapat dipastikan dengan membandingkan antara nilai statistic Skewness dibagi dengan Std Error Skewness atau nilai Statistic Kurtosis dibagi dengan Std Error Kurtosis.
1.      1,368/0,124 = 11,03 > 2
2.      4,358/0,248 = 17,57 < -2
Dari hasil uji normalitas, Skewness dan Kurtosis berada diatas skor 2. Artinya hasil uji  normalitas tersebut dikatakan tidak normal, sehingga statistic yang digunakan adalah nonparametric.

4.3  Deskripsi Data
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Untirta Serang, didapat data sebagai berikut :
4.3.1        Tanggapan mengenai kesederhanaan prosedur pelayanan beasiswa PGN di Untirta
Dari table di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur pelayanan beasiswa masih meragukan, ini ditunjukan dengan hasil jawaban  ragu-ragu sebanyak 210 dari para responden, dan yang paling rendah hanya tiga responden yang menjawab pelayanan berbelit-belit ditunjukan dengan jawaban sangat tidak setuju pada pernyataan kuesioner








4.3.2        Tanggapan mengenai keterbukaan pelayanan beasiswa PGN
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan beasiswa tidak memiliki keterbukaan dalam informasi penyaluran beasiswa, ini ditunjukan dengan hasil jawaban para responden yang menjawab tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner yaitu sebanyak 163.  Dan jawaban sebaliknya sangat setuju tidak mendapat suara sama sekali.

4.3.3        Tanggapan mengenai kejelasan pelayanan beasiswa PGN

Dari table diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan beasiswa masing sangat kurang atau belum memiliki kejelasan dalam hal pemberian informasi. Ini ditunjukan dengan jawaban responden tidak setuju dengan pernyataan yang ada dalam kuesioner sebanyak 192.



4.3.4        Tanggapan mengenai kejelasan informasi pelayanan beasiswa PGN
Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kejelasan informasi beasiswa masih rendah. Ini di tunjukan dengan jawaban dari respondeng yang memilih tidak setuju terhadap pernyataan dalam kuesioner sebanyak 190.

4.3.5        Tanggapan mengenai keadilan pelayanan beasiswa PGN
Dari hasil tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keadilan pelayanan beasiswa PGN masih meragukan, ini ditunjukan dengan tingginya pilihan respomden pada jawaban ragu-ragu sebanyak 282.





4.3.6        Tanggapan mengenai kemampuan pemberi pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan unit kerja pemberi pelayanan masih meragukan, ini ditunjukan dengan tingginya jawaban responden pada pilihan ragu-ragu sebanyak 217.

4.3.7        Tanggapan keadilan pemberi pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keadilan unit unit kerja dalam memberikan pelayanan masih masih meragukan, ini ditunjukan dengan hasil jawaban para responden yang banyak memilih ragu-ragu yaitu sejumlah 218.




4.3.8        Tanggapan kepastian atau bertanggungjwabnya unit kerja pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanggungjawaban para unit kerja dalam memberikan pelayanan masih meragukan, ini dibuktikan dengan hasil jawaban dari para responden yang banyak memilih ragu-ragu sebanyak 254.
4.3.9        Tanggapan keterbukaan dan kejelasan dalam pemberian informasi pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditari kesimpulan bahwa kejelasan dan keterbukaan pelayanan beasiswa PGN masih rendah, ini dibuktikan dengan jawaban dari para responden yang banyak memilih tidak setuju terhadap pernyataan yang ada dalam kuesioner sejumlah 135.

4.3.10    Tanggapan keamanan unit kerja dalam memberikan pelayanan
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, keamanan unit kerja pdalam memberikan dan menyimpan informasi masih meragukan. Ini ditunjukan dengan tingginya jawaban para responden pada pilihan ragu-ragu hingga mencapai 289.

4.3.11    Tanggapan mengenai perbaikan dalam pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, perbaikan dalam pelayanan beasiswa PGN harus dilakukan, ini ditunjukan dengan tingginya responden yang menjawab tidak setuju terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner sebanyak 135.



4.3.12    Tanggapan mengenai sikap para pemberi pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, sikap para pemberi pelayanan beasiswa PGN dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa masih meragukan. Ini ditunjukan dengan tingginya jawaban responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 236.

4.3.13    Tanggapan mengenai kedisplinan unit kerja pelayanan beasiswa PGN
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, kediplinan unit kerja beasiswa PGN dalam memberikan pelayanan masih meragukan. Ini ditunjukan dengan tingginya jawaban responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 293.


4.4  Uji Hipotesis
Dalam melakukan uji hipotesis ini peneliti akan menggunakan chi square. Berdasarkan hasil uji normalitas pada poin sebelumnya, peneliti memiliki distribusi data yang tidak normal sehingga statistic yang digunakan adalah nonparametric dengan metode chi square. Dengan bantuan SPSS 18.00, maka hasil uji hipotesis dapat diketahui melalui tabel dibawah ini :

Test Statistics

TOTAL
Chi-square
338.481a
df
19
Asymp. Sig.
.000
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 19.3.


Adapun penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
a.       Nilai Asymp. Sig. 0.00<0.05, maka H nul (Ho) ditolak
b.      Bagian kedua menunjukan nilai X2 = 338.481

KESIMPULAN
Dengan melihat hasil uji hipotesis di atas dengan penolakan terhadap Ho, maka hal tersebut menyatakan bahwa kualitas kinerja pelayanan beasiswa PGN di Untirta tinggi lebih dari 65%.






BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Persepsi Mahasiswa Terhadap Kinerja Pelayanan beasiswa PGN di Kampus UNTIRTA pada 385 sampel. Dengan membahas berbagai permasalahan yang terjadi selama proses pemberian pelayanan beasiswa PGN, seperti kurangnya keterbukaan dalam informasi pemberian PGN, tidak benar-benar tersalurkannya beasiswa PGN tersebut hingga sikap dari unit kerja pemberi pelayanan beasiswa PGN.
Setelah melakukan berbagai uji validitas, uji reliabilitas, hingga uji normalitas pada 30 sampel. Dan kemudian diteruskan pada 385 sampel, penelitian ini dapat mengambil kesimpulan bahwa “kualitas kinerja pelayanan beasiswa Perusahaan Gas Negara tinggi lebih dari 65%”.